Selamat Datang di "ANEKA TOPIK"
trimakasih atas kunjungannya

Di Tuding Jual Beli KTP, Teman Ahok: itu cuma karangan belaka

JAKARTA - Juru Bicara Teman Ahok, Singgih Widyastomo mengatakan, pernyataan eks Teman Ahok terkait adanya praktik jual beli kartu tanda penduduk (KTP) dalam pengumpulan 1 juta KTP untuk Ahok, hanyalah karangan belaka.
"Jadi kami bisa pastikan ini karangan belaka untuk menjatuhkan Teman Ahok," kata Singgih dalam konferensi pers di Sekretariat Teman Ahok, Jakarta Selatan, Rabu (23/6/2016).
Singgih mengatakan, konferensi pers yang dilakukan oleh lima eks Teman Ahok di sebuah kafe di kawasan Cikini, Jakarta Pusat sudah disiapkan terlebih dahulu oleh organisasi masyarakat (ormas) tertentu.
"Jadi sebelumnya mereka ditelefon disuruh ngarang, karangannya sudah disiapkan dari ormas. Sudah jadi, tinggal sebutkan ini ini ini," tegasnya.
Singgih mengatakan, mereka berlima bukanlah orang yang berada distruktur internal Teman Ahok pusat. Jadi, apa yang dikatakan dalam konferensi pers tadi hanyalah karangan mereka saja.
"Itu yang kami sayangkan jadi laporan keuangan bukan real dari kami, dan mereka bukan struktur internal Teman Ahok pusat. Struktur internal hanya kami berlima dan tidak ada yang tahu kecuali kami," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, salah satu eks Teman Ahok Paulus Romundo membeberkan bukti bahwa selama ini Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dikumpulkan oleh Teman Ahok hasil dari membeli, bukan sukarela seperti yang selama ini diberitakan.

"KTP yang kami kumpulkan kami daparkan dengan bermacam-macam cara antara lain menggunakan data KTP yang dikumpulkan untuk program KKS Jokowi, membeli dari oknum-oknum kelurahan atau RT, barter KTP dengan sesama rekrutan Teman Ahok di wilayah lain, membeli KTP dari beberapa counter pulsa dan cara yang lain," ujar Paulus dalam jumpa pers di Cikini, Jakarta Pusat.

sumber: http://news.okezone.com/read/2016/06/22/338/1422410/dituding-jual-beli-ktp-teman-ahok-itu-karangan-belaka

0 Response to "Di Tuding Jual Beli KTP, Teman Ahok: itu cuma karangan belaka"

Posting Komentar